MAKALAH
IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Setiadi Pamungkas, SH
Disusun
oleh :
Untung Ali
Romdon
UNIVERSITAS SULTAN FATAH
DEMAK
2009
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr.wb.
Puji Syukur kehadirat
Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kita.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarga,
sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.
Semangat nasionalisme harus dimiliki
oleh segenap bangsa Indionesia. Dengan adanya semangat itu kita akan bisa
melawan segala hal yang mampu merusak generasi muda, baik itu dari dalam negeri
sendiri maupun dari luar negeri. Kita harus cerdas dalam menyerap budaya asing
yang masuk.
Dengan penuh
kesadaran, kami memaklumi bahwa penyusunan makalah ini sangat jauh dari
sempurna, sehingga sekiranya ada kritik dan saran yang membangun dari pembaca
maupun dari teman-teman akademis lainnya sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah kami berikutnya.
Semoga dengan
kehadiran makalah ini, sekiranya dapat berguna bagi pembaca dan para pendidik
sehingga mengetahui bagaimana memberikan pengajaran yang utama bagi anak pada
usia dini, sehingga pendidikan tersebut bisa menjadikan si anak menjadi
individu yang qurani dan terbiasa kritis.
Teriring harapan
kepada para pembaca dan untukmemberikan tegur-sapa dan kritik yang membangun
demi perbaikan makalah ini.
Wassalamu’alaikum, wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. IDENTITAS
NASIONAL
1. Pengertian
Identitas Nasional
2. Unsur-Unsur
Pembentuk Identitas Nasional
3. Kebangsaan
Indonesia
B. GLOBALISASI
1. Pengertian
Globalisasi
2. Hakikat
Globalisasi
3. Globalisasi
di Dunia Pendidikan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang berpendapat
bahwa arus globalisasi tidak dapat di bendung lagi,hal ini karena kemajuan
zaman yang sangat pesat sekali. Kemajuan teknologi informasi menjadikan jarak
semakin tidak berarti. Dengan teknologi informasi kita bisa tahu segala hal yang
terjadi di belahan dunia manapun.Akan tetapi hal ini akan berdampak pada keberadaan identitas
nasional suatu bangsa.
Identitas suatu bangsa
akan tergerus seiring dengan globalisasi yang cenderung berdampak negatif,
karena perbedaan-perbedaan yang sangat mendasak
B. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah, kita akan
mampu :
mampu :
1.
Menganalisa
Dimensi-Dimensi Identitas Nasional
2.
Unsur-Unsur
Pembentuk Identitas Nasional
3.
Mengetahui
Tentang Wawasan Kebangsaan
4.
Mengetahui
Tentang Pengertian Globalisasi
5.
Mengetahui
Tentang Hakikat Globalisasi
6.
Mengetahui
Tentang Globalisasi Di Dunia Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS NASIONAL
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri yang khas tersebut, maka
suatu bangsa berbeda dengan satu bangsa yang lain. Identitas nasional adalah sesuatu yang selalu
berubah dan terbuka untuk diberi makna baru agar tetap sesuai dengan tuntutan
zaman. Seperti kebiasaan warga indonesia yang menyebut bahwa negara kita adalah
negara yang ramah tamah dan agamis, maka hal ini akan menjadi mitos belaka jika
kenyataanya negara kita banyak yang melakukan tindakan yang anarkis, main hakim
sendiri, korupsi, kriminalitas, dan lain-lain. Kita harus bisa mereflesikan
diri, bersikap jujur, santun, menghormati hak-hak asasi manusia, toleransi dan
lain-lain agar identitas nasional ini benar-benar ada.
Secara umum suatu bangsa memiliki
dimensi kekhasan yang berbeda-beda tentang identitas nasional, diantaranya :
1.
Pola
pikir, adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari
2.
Lambang-lambang,
adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara
3.
Alat-alat
perlengkapan, adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi.
4.
Tujuan
yang ingin dicapai, identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis
dan tidak tetap.
Indonesia merupakan negara
kepulauan, oleh karena itu banyak sekali perbedaan-perbedaaan yang timbul. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya mampu
melahirkan kebudayaan baru yang mungkin bisa saling melengkapi antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain. Dalam
kehidupan modern yang lebih internasional, kebudayaan antara barat dan timur
sangat jauh berbeda. Orang barat cenderung lebih mementingkan jasmani,
sedangkan orang timur lebih mementingkan rohani. Dengan demikian, di dunia
timbul materialisme sehingga lahir intelektualisme dan pengetahuan yang nyata
karena orang terpaksa menyempurnakan akal.
Dalam susunan yang mementingkan keselamatan tubuh jasmani itu tumbuh
dengan sendirinya individualisme : orang yang mengutamakan diri sendiri.
Kebudayaan barat berkembang atas
dasar materialisme, intelektualisme, dan individualisme. Ekonominya bertambah
luas me-lahirkan industri, perdagangan, imperiaalisme modern.
Pengetahuannya kian hari kian maju
dan individualisme menimbulkan persaingan yang tidak terbatas dalam wilayah
ekonomi dan sosial.
Di Dunia Timur, Materialisme, Intelektualisme,
dan Indivi-dualisme boleh dikatakan tapi tidak seberapa perlu. Di dunia timur, orang lebih mementingkan kehidupan
rohani, akalnya dipakai untuk mempersatukan diri dengan alam.
2. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Indonesia adalah bangsa yang
majemuk, hal ini dapat dilihat dari berbagai sisi yaitu:
1.
Sejarah
2.
Kebudayaan
3.
Suku
bangsa
4.
Agama
5.
Bahasa
3. Kebangsaan Indonesia
Bangsa yang besar adalah bangsa yang
hidup dengan kelenturan budayanya untuk mengadaptasi unsur-unsur luar yang
dianggap baik dan dapat memperkaya nilai-nilai lokal. Kita harus cerdas dan
bijaksana dalam mengambil hal-hal yang masuk tersebut. Tumbuhnya masyarakat dan
kebudayaan indonesia yang sejati sesungguhnya digerakkan oleh semangat
ke-Indonesiaan.
Pancasila merupakan pencapaian
demokrasi penting yang dihasilkan oleh pendiri bangsa (Founding Father)
Indonesia. Pancasila tidak lain merupakan sebuah konsensus nasional bangsa
indonesia yang majemuk.
B. GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu perubahan
sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan
faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi
modern.
Menurut Sugeng Bagio dan Darmawan
Tri wibowo, bahwa globalisasi sering diidentikan dengan :
1.
Internasionalisasi, yaitu hubungan antar negara,
meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.
2.
Liberalisasi, yaitu pencabutan pembatasan-pembatasan
pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar.
3.
Universalisasi,
yaitu ragam hidup diseluruh pelosok negeri (makanan/ kendaraan)
4.
Westernisasi, yaitu ragam hidup model bidaya barat
5.
de-teritorialisasi, yaitu perubahan-perubahan geografi
sehingga ruang sosial dalam perbatasan, tempat, dan distance menjadi berubah.
2. Hakikat Globalisasi
Memahami globalisasi adalah suatu
kebutuhan mengingat majemuknya fenomena tersebut. Memang globalisasi sebagian
besar membawa ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih maju, namun di sisi lain
juga membawa masalah baru yakni kesenjangan sosial.
Menurut B. Herry Priyono, ada tiga
lapis definisi globalisasi, yakni
1.
Globalisasi
sebagai transformasi spasial-temporal kehidupan
2.
Globalisasi
sebagai transformasi lingkup cara pandang
3.
Globalisasi
sebagai transformasi modus tindakan dan praktik
Lebih lanjut dikemukakan oleh Tilaar, bahwa pada dasarnya proses
globalisasi menampakkan wajahnya dalam 1. Keterkaitan seluruh masyarakat, 2.
Perusahaan-perusahaan nasional berperan dalam ekonomi nasional, 3. Integrasi
ekonomi internasional dalam produksi global, 4. Sistem media trans-nasional
yang membentuk kampung global, 5. Turisme global dan imperialisme media, 6. Konsumerisme
dan budaya global.
3. Globalisasi di Dunia Pendidikan
Globalisasi dalam dunia
pendidikan lebih menitikberatkan adanya doktrin-doktrin pendidikan yang
ditanamkan pada media pendidikan agar imperialisme pendidikan barat lebih
meluas, sedangkan realitas global yang berkembang sekarang ini adalah
pendidikan itu sendiri. Dikatakan pendidikan karena globalisasi telah membawa
doktrin yang membentuk masyarakat, peserta didik, dan juga pengajar tidak luput
dari doktrin secara global. Yang menjadi perhatian dalam bagian ini adalah
tentang realitas globalisasi dan bagaimana respon dunia pendidikan kita
terhadapnya.
Tugas pendidikan adalah membawa
generasi ini mampu merengkuh sedemikian dekat agar manusia tidak tercerabut
dari kemampuannya dalam menghadapai kontrakdiksi alam lalu mengalami perubahan.
Jadi sebagai pengajar maupun instansi pendidikan harus mampu menjabarkan dan
memberikan pengertian secara menyeluruh tentang globalisasi dan dampaknya dalam
dunia pendidikan sehingga peserta didik mampu menangkap tidak hanya dalam segi
positifnya juga dampak buruk yang ditimbulkannya.
Pendidikan adalah ajang pertarungan
ideologis. Bagaimana bukan pertarungan jika pada kenyataannya apa yang menjaditujuan
pendidikan saat ini berbenturan dengan kepentingan yang lain.lembaga pendidikan
adalah wilayah dimana kesadaran diperebutkan oleh kepentingan : kepentingan
untuk membebaskan manusia (peserta didik) denga kesadaran dan dorongan untuk
terlibat aktif dalam aktivitas yang mengarah pada kemanusiaan, dengan
kepentingan untuk menjadikan peserta didik hanya sebagai obyek dalam
pembangunan budaya yang menguntungkan kekuasaan yang menindas kemanusian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas nasional pada
hakekatnya merupaka manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang
khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
B. Saran
Dari
penyusunan makalah ini, dapat kami sarankan :
1.
Dalam
dunia pendidikan perlu adanya filter yang menyaring globalisasi sehingga
identiutas nasional tidak luntur dengan pengaruh global.
2.
Dalam
setiap tindakan, hendaknya kita sebagai pemuda harus selalu ingat dan tidak
cenderung mengagung-agungkan kebudayaan barat.
3.
Globalisasi
adalah modern, akan tetapi dalam pelaksanaannya kita jangan samapai lupa pada
jiwa dan semangat nasionalisme bangsa kita sendiri.
4.
Perlu
adanya pengajaran khusus yang ditanamkan dalam dunia pendidikan dinegara kita.
5.
Hendaknya
globalisasi kita terima dengan tangan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
(Buku pegangan PKN) Hidayat,
Komaruddin, Prof.DR.,Azra, Azumardi, Prof.DR.MA., Demokrasi Hak Asasi manusia,dan masyarakat madani.
Mihardja, Achdiat K, 1998. Polemik Kebudayaan. Jakarta : Balai
Pustaka
Soyomukti, Nurani. 2008. Pendidikan Berperspektif Globalisasi. Jogjakarta : Ar -Ruzz Media Group.
1 comments:
Casino Review 2021 - JTM Hub
Casino Review 2021 동두천 출장마사지 : 상주 출장샵 ✓ Full casino info ✓ 제천 출장샵 Welcome 거제 출장샵 bonus, ✓ Player ratings, ✓ Games. Rating: 4.7 · Review by JT Hub 삼척 출장샵
Post a Comment